Manusia
diciptakan Allah SWT dengan segala kesempurnaan rupa. Yang dibandingkan makhluk
lainnya yang ada di muka bumi ini. Manusia diciptakan Allah SWT bukanlah untuk barang
uji coba maupun hanya sekedar permainan. Namun ada hal yang jauh lebih penting
dari itu semuanya, yaitu manusia pada hakikat dasarnya secara mutlak dari Allah
SWT telah mempunyai sebuah tujuan yang sangat penting dan perlu diketahui oleh
setiap diri kita sebagai makhluk yang telah diciptakan. Dalam sebuah Alqur’an
Allah SWT telah menjelaskan dengan jelas bahwa tujuan manusia diciptakan di
dunia tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah semata. Yang terabadikan
pada surat Az-zariyat (51:56) “Allah
tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”.
Untuk itu mari kita masing-masing pribadi melakukan muhasabah pengevaluasian
diri. Seberapa besarkah kita telah melakukan aktivitas dalam melewati roda
kehidupan ini yang mencerminkan tidakan-tindakan yang sesuai Allah SWT inginkan
yaitu melakukan ibadah Kepada-Nya.
Dalam kenyataan banyak kita lihat manusia
bertindak dan melakukan sesuatu hanya berdasarkan hawa nafsunya semata. Bisa kita
lihat efek dari segala hal yang ditimbulkan dari tindakan tersebut seperti kondisi
ketidakteraturan tatanan kehidupan dalam bermasyarakat kita saat ini. Dalam menjalani
dan melewati rutinitas roda kehidupan semakin semerawut karena manusia tidak
mau serta menolak menggunakan Alqur’an sebagai landasan petunjuk dan pedoman
dalam hidup. Maka manusia itu hidup dengan keinginan masing-masing yang dilandasi
hawa nafsu yang mengakibatkan semakin jauh dari TUHAN nya yang telah
menciptakannya. Nyata-nyata Allah telah menjelaskan didalam Alqur’an itu
sendiri bahwa Alqur’an merupakan petunjuk, yang terabadikan pada Surah
Albaqarah (2:2) Allah berfirman bahwa “Kitab
(Alqur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang
beriman”. Ada juga pada Surah Albaqarah (2:185) Allah SWT berfirman “Bulan ramadhan adalah bulan yang didalamnya
diturunkan Alqur’an, sebagai pentunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil).
Ketika manusia jauh dari petunjuk
(Alqur’an) maka manusia hidup semakin materealistis dan pragmatis. Karena hatinya
yang selalu diselimuti dengan sikap keserakahan dan kerakusan akan kekuasaan,
harta dan tahta yang membuatnya lupa tujuan hidup diciptakan oleh Allah SWT di
dunia ini. Allah SWT tidak akan segan-segan mengumpamakan bagi manusia yang
tidak mau menggunakan Alqur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup maka manusia seperti
ini lebih hina dari hewan ternak sekalipun yang diabadikan Allah SWT pada Surah
Al’Araf (7:179) “Dan sungguh, akan Kami
isi neraka jahannam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati,
tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki mata
(tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengarkan
(ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan
ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
Untuk
itu marilah kita kembali kejalan yang Allah tunjuki serta ridhoi yaitu jalan
yang hak/kebenaran melalui Alqur’an yang Allah
SWT turunkan melalui perantara malaikat ke dunia dan diterima langsung
oleh Nabi Muhammad Rasullullah SAW. Jalan yang hak/kebenaran yang didakwahkan
oleh Nabi Muhammad Rasullullah SAW, akan mudah kita raih ketika kita mampu memandang
kehidupan dunia hanya sementara dan tidak kekal, serta kehidupan dunia adalah
sebagai permainan senda gurau yang terabadikan dalam Alqur’an pada Surah Al-hadid
(57:20) “Ketahuilah, sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan, dan saling
berbanga diantara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan,
seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian (tanaman)
itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur dan
di akhirat nanti ada ajab yang keras dan ampunan dari Allah SWT serta
keridhoaannya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan palsu. Sedangkan
kehidupan di dunia ini sengaja dirancang sedemikian indahnya untuk melihat dan
menguji kesunggguhan setiap diri manusia tetap istiqomah menjalani kehidupan
yang telah sunahkan oleh Allah SWT atau tidak. Serta dapat menjadi fasilitas yang mendukung diri manusia
menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Manusia yang sadar akan dirinya untuk apa diciptakan, dan menggunakan
Alqur’an sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalani kehidupan, maka dialah
yang memperoleh keridhoan Allah SWT yang berbentuk ketenteraman hati dalam
menjalani kehidupan di dunia serta melakukan segala ibadah yang akhirnya juga
dapat menghantarkannya meraih kebahagiaan kehidupan di akhirat.